BEERSE, BELGIA (REUTERS) – Seorang ilmuwan Johnson & Johnson mengatakan pada Jumat (26 Februari) bahwa perusahaan telah menerima laporan awal dari dua kasus reaksi alergi parah, termasuk satu kasus anafilaksis, pada orang yang telah menerima vaksin Covid-19 perusahaan.
Dr Macaya Douoguih, kepala pengembangan klinis dan urusan medis di unit J&J Janssen Pharmaceuticals, mengatakan kasus anafilaksis diamati dalam uji coba yang sedang berlangsung terhadap petugas kesehatan di Afrika Selatan.
Belum ada kasus anafilaksis yang dilaporkan sebelumnya, kata Douoguih.
Dia berbicara kepada panel penasihat ahli untuk Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS yang akan memberikan suara nanti apakah akan merekomendasikan otorisasi vaksin.