RIYADH (Reuters) – Arab Saudi mengatakan pihaknya menolak sepenuhnya penilaian “negatif, salah dan tidak dapat diterima” dari laporan intelijen AS yang dirilis pada hari Jumat (26 Februari) yang menemukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman telah menyetujui pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.
Penguasa de facto Arab Saudi menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh kolumnis Washington Post pada tahun 2018, kata laporan AS, ketika Amerika Serikat memberikan sanksi kepada beberapa dari mereka yang terlibat tetapi bukan putra mahkota sendiri.
“Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sepenuhnya menolak …. penilaian dalam laporan yang berkaitan dengan kepemimpinan Kerajaan, dan mencatat bahwa laporan tersebut berisi informasi dan kesimpulan yang tidak akurat,” kata Kementerian Luar Negeri Saudi dalam sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita negara SPA.
“Kejahatan itu dilakukan oleh sekelompok individu yang telah melanggar semua peraturan terkait … Dan kepemimpinan kerajaan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak pernah terjadi lagi,” tambah pernyataan kementerian luar negeri itu.
Pengadilan Arab Saudi memenjarakan delapan orang tahun lalu selama antara tujuh dan 20 tahun atas pembunuhan Khashoggi setelah keluarganya memaafkan pembunuhnya dan memungkinkan hukuman mati dikesampingkan.
Khashoggi, seorang kritikus putra mahkota, terakhir terlihat di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, di mana ia pergi untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahannya yang akan datang. Tubuhnya dipotong-potong dan dikeluarkan dari gedung dan jenazahnya belum ditemukan.
Pembunuhan itu menyebabkan kegemparan global dan menodai citra reformis Pangeran Mohammed, dan menegangkan hubungan antara AS dan sekutu Arab terdekatnya.
“Kementerian Luar Negeri menegaskan bahwa kemitraan antara Kerajaan Arab Saudi dan Amerika Serikat adalah kemitraan yang kuat dan abadi,” kata pernyataan itu.