BALI (AFP) – Seekor bayi orangutan yang dibius oleh seorang pedagang Rusia dalam upaya yang gagal untuk menyelundupkannya keluar dari Bali akan dilepaskan kembali ke alam liar.
Kasus ini menjadi berita utama pada bulan Maret ketika pihak berwenang yang mencurigakan di pulau liburan Indonesia menghentikan Andrei Zhestkov, yang terbang kembali ke Rusia, dan membuka kopernya untuk menemukan orangutan berusia dua tahun tidur di dalam keranjang rotan.
Zhestkov, yang dijatuhi hukuman satu tahun penjara pada bulan Juli, telah mengemas susu formula bayi dan selimut untuk orangutan. Dia juga membawa dua tokek hidup dan lima kadal di dalam koper.
Pada hari Senin (16 Desember), otoritas konservasi di Bali meluncurkan piring buah besar untuk Bon Bon berambut kabur saat ia bersiap untuk pindah ke pusat konservasi di Sumatra – salah satu dari hanya dua tempat di mana spesies yang terancam punah ditemukan di alam liar.
Juru kunci Bon Bon, Ketut Diandika, mengaku sedikit sedih atas kepergian kera tersebut.
“Saya sebenarnya ingin Bon Bon tinggal di sini sehingga saya masih bisa merawatnya,” katanya.
Hutan hujan kepulauan Asia Tenggara membanggakan beberapa tingkat keanekaragaman hayati tertinggi di dunia dan merupakan sumber utama dan titik transit untuk perdagangan hewan.
Dalam kasus terpisah pada akhir pekan, para pejabat di provinsi Riau Sumatera mengatakan mereka menangkap dua pria, yang diduga bagian dari jaringan perdagangan internasional, yang berusaha menyelundupkan empat anak singa dan bayi macan tutul dari Afrika, bersama dengan puluhan kura-kura.