Biro Investigasi Pusat tidak menemukan bukti keterlibatan Sengar dalam kecelakaan itu.
Kejahatan seksual terhadap perempuan tetap menjadi masalah serius di India, diperburuk oleh keterlambatan dalam sistem peradilan. Pengadilan pemerkosaan bisa memakan waktu bertahun-tahun.
Putusan dalam kasus Sengar datang pada saat fokusnya adalah pada Unnao, sebuah distrik yang telah melihat dua kasus pemerkosaan lainnya menjadi berita utama nasional.
Pada 5 Desember, seorang korban perkosaan yang sedang dalam perjalanan ke pengadilan dihentikan oleh lima pria, termasuk dua yang diduga melakukan pemerkosaan. Mereka menikamnya dan membakarnya. Dia meninggal karena luka-lukanya di rumah sakit Delhi dua hari kemudian.
Dalam kasus ketiga, seorang korban pemerkosaan berusia 24 tahun membakar dirinya kemarin di luar kantor polisi di Unnao. Dia telah mengajukan pengaduan polisi pada 30 September terhadap empat penduduk setempat dari desanya di distrik Unnao, menuduh salah satu dari mereka melakukan pemerkosaan. Dia juga menuduhnya dan tiga orang lainnya melakukan intimidasi kriminal.
Dia dilaporkan kesal karena terdakwa belum ditangkap. Seorang kerabat korban dari desanya mengatakan kepada The Straits Times bahwa pria yang dia tuduh memperkosanya bahkan telah membagikan permen minggu lalu di desa setelah dia berhasil mendapatkan jaminan antisipatif, yang membuatnya semakin terganggu.
Sebuah lembar tuduhan diajukan minggu lalu dan terdakwa telah melarikan diri.
Wanita itu menderita luka bakar 70 persen dan dibawa ke rumah sakit di Kanpur, salah satu kota besar negara bagian, untuk perawatan yang lebih baik.