Bangkok (AFP) – Polisi Thailand sedang memburu seorang terpidana pembunuh berantai sehubungan dengan pembunuhan lain beberapa bulan setelah dia dibebaskan karena berperilaku baik, kata pihak berwenang, Selasa (17 Desember).
Somkid Pumpuang dijatuhi hukuman seumur hidup pada tahun 2005 karena membunuh lima wanita yang diyakini terlibat dalam industri seks dan kehidupan malam, membuat media menjulukinya “Jack the Ripper” Thailand.
Tetapi pria berusia 55 tahun itu dianggap sebagai “tahanan yang sangat baik” dan dibebaskan pada bulan Mei, kata departemen pemasyarakatan Thailand dalam sebuah pernyataan.
Tujuh bulan kemudian, pihak berwenang ingin menangkapnya kembali sehubungan dengan pembunuhan seorang pelayan hotel berusia 51 tahun di timur laut Thailand.
Beberapa kantor polisi di daerah itu bekerja sama dalam perburuan pembunuh berantai itu, kata petugas kasus Chatchawin Srikaeolor kepada Agence France-Presse.
“Kami percaya bahwa pembunuhan itu terjadi pada hari Minggu pagi,” katanya.
Pihak berwenang juga menawarkan hadiah 50.000 baht (S $ 2.240) untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.
Divisi pemberantasan kejahatan Thailand memposting gambar Somkid di halaman Facebook-nya dengan judul “Most Wanted”.
Departemen pemasyarakatan mengatakan pihaknya segera meninjau kebijakan pengurangan hukuman tetapi juga mengatakan beroperasi tiga kali lipat dari kapasitas dengan 370.000 narapidana.
Kepadatan tetap menjadi masalah serius di penjara-penjara Thailand, yang memiliki salah satu populasi penjara terbesar di dunia.
Jumlah tersebut mencapai titik tertinggi sepanjang masa awal tahun ini, menurut sebuah laporan bulan ini dari Federasi Internasional untuk Hak Asasi Manusia dan Uni untuk Kebebasan Sipil.
Hampir 80 persen dipenjara karena pelanggaran terkait narkoba.