SEOUL (AFP) – Korea Selatan akan memamerkan rudal jelajah yang mampu melakukan serangan bedah pada kepemimpinan Korea Utara ketika menggelar parade militer di Seoul bulan depan, kata kementerian pertahanan, Rabu.
Parade pada 1 Oktober menandai peringatan 65 tahun berdirinya angkatan bersenjata Korea Selatan dan diadakan setiap lima tahun.
Sekitar 11.000 tentara akan ambil bagian bersama dengan picks dari gudang senjata militer Korea Selatan, termasuk tank, artileri dan roket dan fly-over yang melibatkan helikopter angkatan udara dan jet tempur, kata seorang pejabat kementerian.
Juga akan dipamerkan Hyeonmu 3, rudal jelajah yang dikembangkan di dalam negeri yang pertama kali digunakan pada kapal perusak angkatan laut pada November tahun lalu.
Dua hari setelah Korea Utara melakukan uji coba nuklir ketiga pada 12 Februari, kementerian pertahanan Korea Selatan memanggil media untuk presentasi video kemampuan Hyeonmu.
“Ini adalah senjata presisi dipandu yang dapat mengidentifikasi dan menyerang jendela kantor markas komando Utara,” kata juru bicara kementerian Kim Min-Seok kepada wartawan pada saat itu.
Uji coba nuklir Korea Utara memicu ketegangan militer yang meningkat selama dua bulan di semenanjung Korea yang menyaksikan ancaman serangan dan serangan balasan hampir setiap hari.
Ketegangan telah mereda dan kedua Korea saat ini membuat kemajuan dalam melanjutkan serangkaian proyek dan program lintas batas yang ditangguhkan.
Profesor Yang Moo-Jin di Universitas Studi Korea Utara di Seoul mengatakan Korea Selatan harus waspada terhadap antagonis Korea Utara pada saat yang sensitif.
“Mengingat situasi saat ini, acara sederhana lebih diinginkan daripada parade skala besar yang kemungkinan akan mengganggu Korea Utara,” kata Prof Yang.
Tetapi acara di Seoul tidak akan mendekati skala tampilan massal kekuatan militer yang dilakukan Korea Utara pada bulan Juli untuk menandai peringatan 60 tahun gencatan senjata Perang Korea.