Reksa dana top Asia tidak mengharapkan default utang Amerika Serikat

Tokyo (ANTARA) – Kokusai Asset Management Jepang, manajer reksa dana terbesar di Asia, belum menjual Treasury Amerika Serikat dari dana obligasi andalannya senilai 14 miliar dolar AS karena Amerika Serikat diperkirakan tidak akan gagal membayar utang negaranya, kata kepala manajer dana tersebut.

Masataka Horii, kepala manajer dana Global Sovereign Open fund Kokusai, mengatakan gejolak keuangan tidak mungkin terjadi bahkan jika terjadi default teknis oleh negara tersebut.

“Skenario utama kami adalah bahwa kami tidak akan melihat default di Amerika Serikat. Kami belum memposisikan portofolio kami, bersiap untuk memperhitungkan kemungkinan default,” kata Horii kepada Reuters dalam sebuah wawancara.

Namun, Kokusai akan memantau situasi pasar dengan cermat dan bertindak tepat jika dolar AS turun tajam jika terjadi default, kata Horii.

Pemerintah AS telah ditutup sebagian sejak 1 Oktober karena Demokrat dan Republik gagal menyepakati langkah-langkah anggaran dan pengeluaran. Ekonomi terbesar di dunia itu juga menghadapi tenggat waktu 17 Oktober untuk menaikkan plafon utang guna mencegah kemungkinan gagal bayar utang.

Dana tersebut telah meningkatkan eksposur terhadap Treasury AS dan obligasi agensi AS menjadi 30 persen pada 3 Oktober dari 22,4 persen pada akhir Maret karena prospek bullish dalam ekonomi AS.

“Kami berpikir bahwa ekonomi negara-negara maju inti – Amerika Serikat, zona euro, Inggris dan Jepang – sehat dan mengarah untuk mendorong seluruh ekonomi global. Itulah alasan utama mengapa kami meningkatkan eksposur ke tempat-tempat ini,” kata Horii.

Dana tersebut meningkatkan alokasi di negara-negara karena memudarnya kekhawatiran atas risiko kedaulatan di negara-negara maju, sementara itu menurunkan eksposur ke negara-negara seperti Kanada, Australia dan Selandia Baru, kata kepala manajer dana.

Global Sovereign Fund menaikkan alokasi untuk utang berdenominasi euro menjadi 24,4 persen pada 3 Oktober dari 17,7 persen enam bulan lalu.

Portofolio dana dalam obligasi berdenominasi euro naik terutama karena kenaikan obligasi Belgia dan Prancis.

Dana obligasi yang dikelola secara aktif, yang berinvestasi dalam utang negara dan agensi dengan peringkat kredit lebih tinggi dari satu kategori A, telah memerintah sebagai reksa dana teratas di Jepang selama lebih dari 11 tahun. Dana tersebut juga merupakan salah satu dana obligasi terbesar di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.