Polisi Bangladesh akan mendakwa pemilik pabrik atas kebakaran mematikan

DHAKA (AFP) – Polisi Bangladesh mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka berencana untuk menuntut pemilik pabrik garmen atas kebakaran yang menewaskan 111 orang saat mereka menyelesaikan penyelidikan 12 bulan setelah tragedi itu.

Para pejabat polisi mengatakan dakwaan akan dikenakan terhadap 15 orang termasuk pemilik Delwar Hossain, penjaga keamanan dan manajer atas kebakaran yang melanda pabrik Tazreen yang memasok pakaian ke pengecer Barat termasuk Walmart.

“Delwar dan istrinya, yang merupakan pemilik bersama pabrik, akan didakwa menyebabkan kematian karena kelalaian,” kata penyelidik polisi Monsur Ali Mondol kepada AFP.

Kebakaran – yang terjadi tepat 12 bulan yang lalu – di pinggiran Dhaka adalah neraka industri terburuk di negara itu dan memberi titik terang internasional pada saat itu pada kondisi keselamatan yang mengerikan dari industri garmen negara itu senilai US $ 22 miliar (S $ 27,5 miliar).

“Penyelidikan kami hampir selesai. Kami akan segera mengajukan tuntutan terhadap sekitar 15 orang,” kata inspektur polisi AKM Mohsinuzzaman Khan.

Tragedi itu dikerdilkan oleh bencana yang lebih besar beberapa bulan kemudian pada bulan April di kompleks pabrik garmen Rana Plaza, juga di pinggiran ibukota, yang runtuh, menewaskan sedikitnya 1.135 orang.

Pemilik pabrik jarang didakwa atas tragedi seperti itu di sektor ini, yang merupakan andalan ekonomi negara miskin itu, terhitung hingga 80 persen dari ekspor Bangladesh.

Pemilik pabrik Tazreen, yang sejak tragedi itu dilarang meninggalkan negara itu, dituduh melanggar aturan konstruksi termasuk membangun tangga yang terlalu sempit dan tidak aman.

Manajer tingkat menengah dan penjaga keamanan telah dituduh mencegah pekerja meninggalkan pabrik tujuh lantai ketika api kecil dan terkurung di gudang lantai dasar, penyelidik polisi Mondol menambahkan.

Para korban, kebanyakan wanita yang dibayar hanya US $ 37 per bulan, mendapati diri mereka diliputi asap atau melompat dari jendela yang ditinggikan.

Bencana pabrik biasa terjadi di Bangladesh, rumah bagi 4.500 pabrik garmen, di mana empat juta pekerja menjahit pakaian untuk pengecer dan merek top dunia.

Negara ini adalah eksportir pakaian terbesar kedua di dunia setelah China.

Bulan ini pemerintah menaikkan upah minimum untuk pekerja sebesar 76 persen dan meluncurkan inspeksi pabrik di tengah meningkatnya kritik bahwa pihak berwenang gagal memperbaiki sektor ini.

Upah baru sebesar US $ 68 per bulan masih menjadikan Bangladesh salah satu sektor garmen dengan bayaran terburuk di dunia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Proudly powered by WordPress | Theme: Cute Blog by Crimson Themes.