KUALA LUMPUR – Musim hujan tahunan Malaysia terus berlanjut, dengan Johor menghadapi beban terberatnya, dengan beberapa daerah berjuang dengan air banjir hingga kedalaman delapan kaki.
Pada Senin sore (16 Desember), jumlah orang yang dievakuasi di negara bagian Johor meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 9.348, dari 3.934 pada hari Minggu.
Lebih dari dua pertiga korban negara bagian berasal dari Kluang, Segamat dan Kota Tinggi, tiga daerah yang paling parah terkena dampak.
Insinyur Lor Wei Keong, 43, terdampar di atas kendaraan roda empat di sepanjang Jalan Kota Tinggi-Mersing selama dua jam sebelum ia diselamatkan dengan perahu amfibi.
“Ketinggian air hanya setengah jalan di atas ban kendaraan saya, dan saya pikir saya bisa pergi,” katanya kepada harian The New Straits Times. “Sayangnya, kendaraan itu terjebak dalam air banjir yang naik yang juga semakin cepat”.
Dia melarikan diri ke atap kendaraannya di mana dia ditemukan oleh pengguna jalan yang meminta bantuan.
Secara nasional, lebih dari 10.000 korban banjir telah dievakuasi pada Senin siang, kata Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Mereka dibawa ke hampir 100 pusat bantuan, 85 di antaranya berada di Johor.
Departemen Meteorologi Malaysia telah mengeluarkan peringatan kepada kapal-kapal, karena angin kencang dan gelombang dari Laut Cina Selatan menghantam pantai Johor, Pahang, Kelantan dan Terengganu.
Departemen memperkirakan hujan lebat di Johor, Terengganu dan Pahang hingga Selasa (17 Desember) sementara hujan lebat diperkirakan akan membasahi Sabah hingga Rabu (18 Desember).